Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap informasi tidak valid mengenai penerbitan visa haji furoda. Ketua Bidang Humas AMPHURI, Abdullah Mufid Mubarok, menyatakan banyak informasi menyesatkan yang beredar di media sosial dan WhatsApp, termasuk rekaman suara yang menyebutkan adanya kesepakatan penerbitan 3.000 visa mujamalah, padahal tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Mufid mengingatkan agar para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) tidak mudah percaya dan tetap waspada terhadap informasi tak jelas, apalagi menjelang masa kritis (injury time) haji 2025, agar tidak mengalami kerugian.
Hal senada ditegaskan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, yang menyatakan bahwa hingga kini pemerintah Indonesia belum menerima informasi resmi apa pun terkait visa furoda dari otoritas Arab Saudi.
Narasumber : Amphuri.org